Pada waktu dulu hiduplah sorang Pemuda
yang bernama Jaka. Pekerjaan pemuda tersebut adalah mencari kayu bakar. Suatu
malam ketika tidur ia bermimpi bertemu dengan seorang wanita yang sangat
cantik. Tak berapa lama
ia pun terbangun, alangkah terkejut ternyata mimpinya menjadi kenyataan. Disamping sudah berdiri seorang gadis yang sangat cantik dengan rambut panjang bagaikan mayang terurai. Dengan perasaan kaget dan kagum dia bertanya kepada gadis itu "Siapa gerangan kamu dan mengapa kamu berada disini?" gadis itu menjawab "aku bernama Dewi Uma, aku di utus dari kahyangan untuk manusia".
ia pun terbangun, alangkah terkejut ternyata mimpinya menjadi kenyataan. Disamping sudah berdiri seorang gadis yang sangat cantik dengan rambut panjang bagaikan mayang terurai. Dengan perasaan kaget dan kagum dia bertanya kepada gadis itu "Siapa gerangan kamu dan mengapa kamu berada disini?" gadis itu menjawab "aku bernama Dewi Uma, aku di utus dari kahyangan untuk manusia".
Sebagai seorang pemuda dia merayu
gadis tersebut untuk mau menjadi isterinya. Gadis itu berkata "Aku mau
menjadi isterimu tetapi dengan satu perjanjian. Kemelut apapun yang terjadi
nanti di rumah tangga kita, kamu tidak boleh mengatakan bahwa aku adalah
jelmaan, dan apabila kamu mengingkari janji tersebut, aku akan kembali kekayangan
dan tidak akan pernah mengunjungimu". dia setuju dengan perjanjian
tersebut dan merekapun mendirikan sebuah rumah tangga. Untuk kebutuhan hidup
sehari-hari mereka bertani. Mereka hidup rukun dan damai. Setelah beberapa lama
mereka dikaruniai seorang anak yang diberi nama Sunti.
Di suatu hari ditempat mereka
tinggal datanglah seorang pengembara/musafir untuk mengajarkan agama, ketika
anak mereka Sunti beranjak remaja dia belajar agama, Sunti pun besar dan
berparas sangat cantik. Sunti sangat tekun beribadah dan selalu berdiam diri
dirumah tidak pernah keluar rumah kecuali ada hal tertentu, karena sunti
mempunya kelainan yaitu ia bisa sangat malu bila bertemu orang lain.
Sayangnya sunti tidak berumur
panjang ia meninggal disaat banyak kaum adam yang ingin mempersuntingnya. Maka
diberilah nama daerah itu dengan sebutan Sunten atau (gadis perawan sunti yang
meninggal di usia muda).
Lalu Dewi Uma sangat sedih begitu
juga dengan suaminya jaka yang kehilangan anaknya. Suatu ketika entah bagaimana mereka bertengkar
sangat hebat yang membuat jaka betul-betul marah hingga mengeluarkan kata-kata
kasar yang menyebut bahwa Dewi Uma hanyalah jelmaan. Dewi Uma merasa sedih
mendengar perkataan suaminya. Dewi Uma merasa bahwa suaminya telah mengingkari
janjinya, Dengan rasa sedih Dewi Uma pergi
meninggalkan jaka ke sebuah gunung. lalu Jaka mengejarnya, namun Dewi Uma tidak
ditemukan ia sudah terbang ke kahyangan. Saking lelahnya dalam pengejaran jaka
tidak sadar nguyuh (buang air kecil),.
ajaibnya uyuh si jaka sangat
deras hingga airnya menjadi sungai,, sungai tersebut mengalir jauh sampai ke
laut, maka dari sinilah kita bisa tahu mengapa air laut itu rasanya asin. di
akhir cerita si jaka menghabiskan masa tuanya untuk tinggal dan menghuni gunung
yang pernah di jejaki oleh dewi uma itu. namun kebiasaan sijaka sering buang
air kecil tidak ada habisnya hingga akhir hayatnya. Sehingga banyak orang
menyebut gunung itu bernama gunung beser.
(Foto Gunung Beser)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar