Terima kasih karena telah memilihku di antara ribuan bidadari di luar sana
Padahal kau begitu tahu, aku hanya wanita biasa,
yang sangat jauh dari sempurna.
Aku tak sebijak bunda Khadijah,
karenanya ku ingin kau tahu,
aku boleh saja berbuat salah dan begitu menyebalkan.
Maka ku mohon padamu, bijaklah dalam menghadapiku,
jangan marah padaku,
nasihati aku dengan hikmah,
karena bagiku kaulah pemimpinku,
tak akan berani ku membangkang padamu..
Duhai kau yang telah memilihku..
Ingatlah, tak selamanya aku dapat nampak cantik di matamu,
ada kalanya aku akan begitu kusam dan jelek.
Mungkin karena aku begitu sibuk di dapur,
Maka aku akan tampak kotor dan berbau asap.
Atau karena seharian aku harus membenahi istana kecil kita,
agar kau dan anak kita dapat tinggal dengan nyaman dan sehat.
Maka mungkin aku tak sempat berdandan untuk menyambutmu sepulang bekerja..
maka tegurlah aku, dan kabarkan padaku dengan lemah lembut dan bijaksana…
dan ku tau kau letih mengais rezeki untuk kami,
maka tak ingin ku mengusik sedikit pun lelapmu..
Jadi jika esok pagi kau mendapatiku begitu letih dan ada lingkaran hitam di mataku,
maka tetaplah tersenyum padaku,
karena kau adalah sumber kekuatanku..
Padamu yang menjadi nahkoda dalam hidupku kelak..
Ketahuilah, mungkin ada saatnya, aku tak sesabar Fatimah,
ada kalanya kau akan menemukanku begitu marah,
menangis dan tak tertawa
bukan karena ku membangkang padamu,
tapi aku hanya wanita biasa,
aku juga memerlukan tempat untuk menumpahkan beban di hatiku,
tempat untuk melepaskan penatku,
dan mungkin saat itu aku tak menemukanmu,
atau kau begitu sibuk dengan pekerjaanmu,
maka bersabarlah,
yang aku perlukan hanya pelukan dan belaianmu..
Karena bagiku kau adalah titisan embun yang mampu memadamkan segala resahku..
Ataukah ada kalanya tanganku akan mencubit dan
memukul pelan si kecil karena lelah dan penatku di tambah rengekannya yang tak habis-habis.
Sungguh bukan karena ku ingin menyakitinya,
tapi kadang aku kehabisan cara untuk menenangkan hatinya.
Maka jangan membentakku karena telah menyakiti buah hati kita,
tapi cukup kau usap kepalaku, dan bisikkan kata sayang di telingaku,
tegurlah aku dengan hikmah,
karena dengan itu ku tau kau selalu menghargai semua yang ku lakukan untuk kalian,
dan kau akan menemukanku menangis menyesali perlakuanku pada malaikat kita,
dan aku akan merasakan ribuan kali rasa sakit dari cubitan yang ku berikan padanya,
dan aku akan berjanji tak akan mengulanginya lagi..
Padamu yang menjadi imam dalam hidupku ..
Ketahuilah, aku tak secerdas Siti Aisyah..
Maka jangan pernah bosan mengajariku,
membimbingku ke arah-Nya,
walau terkadang aku begitu bebal dan bodoh,
tapi jangan pernah letih mengajariku..
Jangan segan membangunkanku di sepertiga malam untuk
bersamamu bermunajat pada Kekasih yang Maha Kasih..
Jangan letih mengingatkanku untuk terus bersamamu mendulang pahala dalam amalan-amalan sunnah..
Bimbing tanganku ke Jannah-Nya,
agar kau dan aku tetap bersatu di dalamnya.
Padamu yang menjadi kekasih hati dan teman dalam hidupku..
Seiring berjalannya waktu,
kau akan menemukan rambutku yang dulu hitam legam dan indah,
akan menipis dan memutih.
Kulitku yang bersih akan mulai keriput.
Tanganku yang halus akan menjadi kasar..
Dan kau tak akan menemukanku sebagai wanita cantik,
yang kau kenal puluhan tahun yang lalu..
Bukan wanita muda yang selalu menyenangkan matamu..
Maka jangan pernah berpaling dariku..
Kerana satu yang tak pernah berubah,
bahkan sejak dulu akan terus bertambah dan kian membuncah,
yaitu rasa cintaku padamu..
Ketahuilah..
Tiap harinya, tiap jam, menit dan detiknya,
telah aku lewati dengan selalu jatuh cinta padamu..
Maka, cintailah aku,
dengan apa adanya aku..
Jangan berharap aku menjadi wanita sempurna..
Maafkan aku kerana aku bukan puteri..
Aku hanya wanita biasa….
Terimalah aku apa adanya dan bimbinglah aku menuju jalan-NYA…..
Semoga kita bisa sama-sama bahagia…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar